"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu" (QS Muhammad/47 : 7)

20 Juni 2013

Renungan Medio Tahun


Ah, tak terasa sudah menginjak pertengahan tahun.

Semoga kita masih mengingat
sekian umur kita habiskan, adakah berfaedah?

Semoga kita masih mengingat
amanah yang diperjuangkan, masihkah terfikirkah?

Semoga kita masih mengingat
kuatnya ikatan itu, bisakah dirasakah?

Nyariskah terlupakan?
Semoga tidak.



Kawan, aku tidak berbicara mengenai suatu kepengurusan. Apakah sudah tertangkap maksudku yang lebih esensial? Mungkin dakwah tidak selalu harus berlatar belakang Rohis, tapi dari Rohislah aku bersemangat untuk belajar mendakwahi diriku sendiri dan orang lain.

Serta, ukhuwah tak melulu harus beranjak dari Rohis, namun dari Rohis aku mengerti maksudnya.

Kalau kita mau mengutip kata seseorang,
Jika dakwah ini menjadikanmu sedih, percayalah ada sahabat sejati yang terus membuatmu kuat untuk bangkit. Jika dakwah ini membuatmu sedih, bersujudlah bahwa persaudaraan sejati telah muncul dalam dirimu. Jika dakwah ini adalah pilihan, maka pilihlah dirimu untuk berdakwah...
Ya, seperti layaknya titah Tuhan yang tak menjanjikan nikmat dunia melainkan nikmat iman, ukhuwah tak membuatmu bebas dari penderitaan. Justru semua permasalahan, problematika, tekanan, konflik, perbedaan dan up and down yang dialami merupakan bumbu yang akan menjadikan ukhuwah padu. Sebuah penderitaan kalau dihadapi dengan kepala dingin dan ukhuwah yang konkrit tidak akan sekedar menjadi batu sandungan untuk pelakunya, namun juga perekat persahabatan.

Seperti pisau, makin sering diasah maka akan makin tajam. Ukhuwah yang dilandasi cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, akan berbuah pada persahabatan yang dirahmati semesta. Sebegitu eratkah cinta kepada sesama yang dilandasi karena cinta kepada-Nya? Keraguan mungkin alamiah, namun pada akhirnya kita bisa merasakan betapa kasih sayang itu mengalir syahdu lewat canda, tawa dan air mata.

Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam. (HR. Muslim)
Yah, ukhuwah itu sederhana saja, bung! Kita sama-sama cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, sama-sama saudara seiman dan sama-sama terbuka, maka disitulah insyaallah takdir mempertemukan. Tak masalah dengan siapa kita bertemu, namun yang ditekankan adalah bagaimana kita seharusnya bersosialisasi, bagaimana seharusnya kita bersikap kepada saudara/i kita sendiri. (sengaja aku beri font miring, don't u know what i mean?)
Seorang teman tidak bisa dianggap teman sampai ia diuji dalam tiga kesempatan: pada waktu dibutuhkan, ketika di belakangmu, dan setelah kematianmu. (Ali RA)  
Akhir kata, evaluasi memang tak dapat dielakkan, karena hakikatnya manusia merupakan makhluk penuh cela dan sudah menjadi tugasnya untuk memperbaiki diri dari waktu ke waktu.

-------------


Ah, tak terasa sudah menginjak pertengahan tahun.


Semoga kita masih mengingat
kuatnya ikatan itu, bisakah dirasakah?

Nyariskah terlupakan?
Semoga tidak.


Billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search