Islam merupakan agama yang sempurna.
Salah satu bukti kesempurnaan Islam adalah Islam telah mengatur segala aspek
kehidupan kita, baik cara kita berhubungan dengan Allah maupun sesama. Sebagai
seorang muslim kita diperintahkan
melakukan kontak dengan Allah melalui berbagai ibadah yang kita lakukan seperti
sholat, puasa, dll. Selain Islam juga mengajarkan kita bagaimana cara
bersosialisasi dengan manusia, termasuk tetangga kita. Lalu bagaimana cara
bertetangga yang Islami itu??
a. Siapakah yang dimaksud dengan tetangga?
Tetangga
adalah orang yang terdekat dalam kehidupan, tidaklah seseorang keluar dari
rumah melainkan dia melewati rumah tetangganya. Di saat dirinya membutuhkan
bantuan baik moril maupun materiil, tetangga lah orang pertama yang dia ketuk
pintunya. Bahkan di saat dia meninggal bukan kerabat jauh yang diharapkan
mengurus dirinya, tetapi tetangga lah yang dengan tulus bersegera
menyelenggarakan pengurusan jenazahnya.
Sehingga
dengan begitu mulia dan besar kedudukan tetangga, Allah subhanahu wa ta’ala
memasukkannya di dalam 10 hak yang harus dipenuhi oleh seorang hamba
sebagaimana firman-Nya subhanahu wa ta’ala (artinya): “Beribadahlah hanya
kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan
berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin,tetangga dekat, tetangga jauh, teman sejawat,
ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (An-Nisa`: 36)
Demikian
pula hadits-hadits Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang menghasung
kita untuk senantiasa memperhatikan hak-hak tetangga, di antaranya sabda
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:
“Jibril
senantiasa mewasiatkan kepadaku untuk berbuat baik kepada tetangga sampai aku
beranggapan bahwa tetangga akan mewarisi.”(HR. al-Bukhari no. 6014, dari Ummul
Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha)
Bahkan
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengaitkan kesempurnaan keimanan
seseorang kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan hari akhir dengan sikap
memuliakan tetangga, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa
yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia memuliakan
tetangganya.” (HR. al-Bukhari no. 6019, dari sahabat Abu Syuraih radhiyallahu
‘anhu)
b. Adab bertetangga
1. Tidak mengganggunya dengan lisan dan anggota badan.
Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa
yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah dia mengganggu
tetangganya.”(HR. al-Bukhari dan Muslim, dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu)
Di
hadist lain juga disebutkan bahwa : “Suatu hari disampaikan kepada Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam seorang wanita yang dia sering berpuasa,
bersedekah, banyak beribadah, shalat malam dan berbagai kebaikan yang lain,
akan tetapi Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Dia di
neraka,” karena tetangganya tidak selamat dari gangguan lisannya.” (HR. Ahmad
dalam al-Musnad 2/440, al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 119)
2. Mudah dalam memberikan bantuan, menziarahinya, menjenguknya di kala sakit, dan berbagai bentuk kebaikan walaupun hanya sekedar menampakkan wajah yang berseri-seri kepadanya
Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Janganlah
engkau meremehkan sedikit pun dari kebaikan, walaupun sekedar menampakkan wajah
yang berseri-seri ketika bertemu saudaramu.”(HR. Muslim no. 2626, dari sahabat
Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu)
3. Memberikan hadiah, karena hal ini dapat menumbuhkan kecintaan.
Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Saling
menghadiahilah kalian niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. al-Bukhari
dalam al-Adabul Mufrad no. 594, dihasankan oleh al-Imam al-Albani rahimahullah dalam
Irwa`ul Ghalil no. 1601, dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
Dalam
riwayat yang lain Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Wahai
wanita-wanita muslimah, jangan sekali-kali seorang tetangga menganggap remeh
untuk memberikan hadiah kepada tetangganya walaupun hanya sepotong kaki
kambing.” (HR. al-Bukhari no. 2566 dan Muslim no. 2376, dari sahabat Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
Demikianlah Islam mengajarkan kita cara untuk
bersosialisasi, dalam hal ini, khususnya tetangga. Dengan demikian, diharapkan
akan tercipta suatu lingkungan bertetangga yang aman, hangat dan peduli antara
satu dengan yang lainnya, yang akan memberi kebahagiakan bagi penghuninya.
Karena Rasulullah pernah bersabda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar