"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu" (QS Muhammad/47 : 7)

29 November 2013

Doa

2:186

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran (al-Baqarah 2:186).

Assalamu alaikum wr.wb

Berdoa sepertinya adalah hal yang sepele bagi banyak orang. Bahkan saking sepelenya banyak yang tidak sadar bahwa mereka jarang sekali, atau hampir tidak pernah, benar-benar berdoa. Banyak yang mengartikan doa sebagai sekedar ungkapan "Duh semoga aja gua ga remed..." atau "Yaudah semoga kita ketemu di sekolah yang sama ya!". Pernyataan-pernyataan seperti tadi baru dibilang baru sekedar 'harapan' dan belum pantas untuk disebut doa. Banyak juga yang berdoa hanya dengan ungkapan kata-kata bahasa arab yang ia sendiri tidak tahu artinya. Kita perlu mengungkapkan atau memformulasikan kata-kata dalam doa kita dengan sungguh-sungguh. Doa seharusnya menjadi permohonan orang beriman kepada Tuhannya yang diungkapkan dari hatinya, dengan bahasanya sendiri.

Untuk apa kita berdoa

Manusia adalah makhluk yang fakir dan tidak memiliki apa pun. Bahkan hidup kita, daya dan kekuatan kita juga merupakan karunia dari Allah. Maka dari itu sebenarnya manusia membutuhkan Allah setiap saat. Alangkah sombongnya manusia bila sudah begitu banyak mendapat karunia masih tidak ingin berdoa, dan bahkan lebih parah lagi banyak manusia berpikir bisa mewujudkan keinginannya dengan 'usahanya sendiri'.

Maka setelah kita tahu bahwa tujuan dari doa adalah agar dipenuhinya kebutuhan kita dan untuk meminta pada Rabb kita permohonan kita, namun kita pasti terusik dengan pertanyaan "Untuk apa kita menyatakan doa kita? Mengapa tidak cukup menanamkan keinginan kita di dalam hati? Bukankah Allah tahu segala isi hati kita?".

Jalaludin Rumi pernah menjelaskan mengenai mengapa kita perlu memformulasikan doa kita melalui puisinya pada buku kumpulan puisinya yang berjudul Matsnawi. Singkat cerita ketika itu seorang Raja bertanya pada Allah dalam doanya mengapa ia harus berdoa sedang Allah Maha Mengetahui segala isi hati. Maka didapatlah jawaban:
"Bukanlah Aku tidak mengetahui apa isi hatimu, namun bukan berarti Aku tidak ingin kau sendiri yang menceritakan langsung padaKu..."
Dari ilustrasi tadi kita bisa mendapat jawabannya, yaitu Allah ingin kita membina hubungan secara personal dengan-Nya. Maka ini adalah salah satu tujuan lain dari berdoa dilihat dari sisi pandang subjek. Doa adalah curahan hajat kita yang ingin kita sampaikan pada Rabb kita. Kita boleh berharap doa kita dikabulkan, namun kita tidak boleh memaksa Allah untuk mengabulkan doa kita karena Allah lebih tau mana yang terbaik buat kita.

40:60
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (al-Ghafir 40:60)


Memformulasikan Doa

Dalam melakukan doa, kita berhadapan dengan Rabb kita Allah SWT. Tentu saja karena kita menghadap Rabb kita maka perlu ada adab dan sopan santun. Selain adab dan sopan santun, kita juga perlu merangkai kalimat doa kita agar tetap berwibawa (tidak seperti cara pengemis meminta) sekaligus merendah. Meski doa seharusnya datang dari hati, bukan berarti kita bisa asal ceplos dalam berdoa, misalkan: "Ya Rabb, tolongin aku dong, lagi sakit gigi nih. Tolong dong ya sakitnya diilangin, kan Engkau Mahakuasa tuh, pasti bisa dong ilangin sakit aja.". Oleh karena itu, ada beberapa unsur doa yang sebaiknya disampaikan dalam setiap doa kita, agar lebih indah dan sempurna

1. Taubat
Dalam setiap doa, sangat lah baik untuk selalu meminta maaf atas segala kesalahan kita, baik yang kita sadari mau pun tidak. Dengan selalu menyisipkan kalimat taubat Insya Allah kita akan selalu terhindar dari dosa yang bertumpuk, karena kita tahu bahwa sesungguhnya manusia tak luput dari kesalahan, terutama kesalahan yang tidak disadari.

2. Resolusi
Setelah kita bertaubat, kita harus mempunyai resolusi bahwa kita tidak akan mengulangi kesalahan kita. Berdoa agar menjadi lebih baik dan lebih bersemangat dalam beribadah juga baik untuk dijadikan resolusi dalam doa kita

3. Syukur
Sebagai seorang hamba yang telah diberikan banyak karunia, sudah sepatutnya kita bersyukur. Telah begitu banyak rezeki dan nikmat yang telah Allah berikan pada kita, baik yang kita menyadarinya mau pun tidak. Lagi pula tidak mungkin seseorang dapat berdoa jika tidak memiliki rasa syukur, karena orang yang tidak bersyukur tidak akan terlalu peduli dengan apa yang Tuhan berikan dan pula tidak akan meminta pada Tuhan

4. Permintaan
Inilah bagian inti dari doa, yaitu menyampaikan hajat dan permohonan kita pada Allah SWT. Dalam menyampaikan permintaan tentu perlu ada rasa pengharapan. Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, sebaiknya pula dengan wibawa, namun bukan berarti dengan tinggi hati. Meski kita berharap akan dikabulkannya doa kita, jangan sampai kita terbesit pemikiran bahwa 'Allah pasti mengabulkan', karena bagaimana pun Allah berhak sepenuhnya untuk mengambulkan doa kita atau tidak.

5. Puji-pujian
Sudah sepantasnya bagi orang yang meminta untuk memberikan puji-pujian kepada yang diminta. Puji-pujian yang terbaik adalah dengan memuji Allah menggunakan Asma-Nya pula, yang merupakan nama-nama yang indah. Seperti yang biasa diajarkan kita bisa menggunakan nama Allah sebagai perantara dalam doa kita sesuai dengan hajat dan kebutuhan kita

berikut itu adalah hal-hal yang harus kita libatkan dalam doa kita, semoga dengan ini doa kita menjadi lebih baik dan indah, serta semoga Allah menjadi lebih sudi untuk mengabulkan doa kita. Dengan segala pengahrapan dan kepasrahan pada-Nya.

Wassalamu alaikum wr.wb

Walhamdulillahi Robbil Alamin



Admin #5
Div. Umat, Dept. Syiar
Rohis SMAN 28 Jakarta

Search