"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu" (QS Muhammad/47 : 7)

16 Juli 2014

Tausiyah Ramadhan #3

Assalamualaikum Wr. Wb.

Ikhwah maukah kita merenung banyaknya dosa yang kita perbuat? Adakah rasa takut dosa dosa itu tidak diampuni Allah SWT? Dan yang lebih buruk dibalas dengan kejahatan pula? Lalu apa sikap kita?

Dalam Q.S. Az-Zumar:33 Allah tahu bahwa hamba-hambaNya melampui batas terhadap dirinya sendiri dengan berbuat maksiat, tapi Allah melarang kita agar tidak berputus asa dengan Rahmat Allah. Sadarlah bahwa Allah akan mengampuni dosa dosa kita, Allah MahaMengampuni MahaMerahmati, dan RahmatNya mendahului MurkaNya.

Hal ini juga dijelaskan dalam Q.S. Al-An'am:54, yang artinya "Tuhanmu telah menetapkan sifat kasih sayang pada diri-Nya, (yaitu) barangsiapa berbuat kejahatan di antara kamu karena kebodohan, kemudian dia bertobat setelah itu dan memperbaiki diri, maka Dia MahaPengampun, MahaPenyayang."

Dalam Q.S. Al Furqan:70 dijelaskan bahwa bagi kita yang bertaubat, beriman, dan mengerjakan amal shaleh maka kejahatan kita diganti Allah dengan kebajikan.
Al Hasan Al Basri berkata, "Allah mengubah mereka yang sebelumnya beramal (berbuat) buruk menjadi amal shalih, yang sebelumnya syirik menjadi ikhlas, yang sebelumnya zina menjadi menikah, dan yang sebelumnya kafir menjadi muslim."

Lalu bagaimana sikap kita? Telah disebutkan tadi di awal, agar lebih jelas mari kita kembali ke potongan ayat Q.S. Al Furqan:70 yang artinya "Kecuali orang orang yang bertaubat, beriman, dan beramal shalih...". Nah, taubat, beriman, dan beramal shalih inilah sikap yang harus kita punya

Ikhwah, dijelaskan juga nih dalam H.R. Ath-Thabrani "Tidak menjadi dosa besar suatu dosa apabila disertai dengan istighfar dan bukan dosa kecil lagi suatu perbuatan dosa yang dilakukan terus menerus.".

Nah Istighfar disini bukan hanya berupa ucapan, namun sedalam mana kita mengkhayati dan memaknainya. Yakni apabila kita dihadapkan dengan dosa, istighfar sebagai tameng untuk tidak melakukan dosa tersebut. Namun apabila terlanjur berdosa maka istighfar sebagai titik balik untuk tidak melakukan dosa tersebut kembali. Tidak meremehkan dosa kecil juga merupakan sikap yang harus kita punya.

Di lain hal kita juga harus memiliki sifat memaafkan dan berlapang dada, ini dijelaskan dalam Q.S. An-Nur:22. Allah saja mengampuni dosa-dosa besar kita, masa kita tidak bisa memaafkan dosa orang lain kepada kita?

Semoga kita menjadi hamba-hambaNya yang senantiasa bertaubat ya, ikhwah.

Sebagai penutup, yuk simak hadis di bawah ini

"Tiada sesuatu yang lebih disukai Allah daripada seorang pemuda yang bertaubat"
(H.R. Ad-Dailimi)

Afwan apabila terdapat kesalahan dalam tausiyah ini.
Wallahu a'lam bish shawabi

Wassalamualaikum Wr. Wb.

#Rohis28 #racer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search