Apa yang
ditulis Francis, meski ditujukan pada para Muslimah di Libanon, bisa
menjadi cermin dan semangat bagi para Muslimah dimanapun untuk bangga
akan identitasnya menjadi seorang perempuan Muslim, apalagi di tengah
kehidupan modern dan derasnya pengaruh budaya Barat yang bisa melemahkan
keyakinan dan keteguhan seorang Muslimah untuk tetap mengikuti
cara-cara hidup yang diajarkan Islam.
Karena
di luar sana, banyak kaum perempuan lain yang iri melihat kehidupan dan
kepribadian para perempuan Muslim yang masih teguh memegang
ajaran-ajaran agamanya. Inilah ungkapan kekaguman Francis sekaligus
pesan yang disampaikannya untuk perempuan-perempuan Muslim dalam
tulisannya bertajuk “Kepada Saudariku Para Muslimah”;
Ditengah
serangan Israel ke Libanon dan “perang melawan teror” yang
dipropagandakan Zionis, dunia Islam kini menjadi pusat perhatian di
setiap rumah di AS.
Aku
menyaksikan pembantaian, kematian dan kehancuran yang menimpa rakyat
Libanon, tapi aku juga melihat sesuatu yang lain; Aku melihat kalian
(para muslimah). Aku menyaksikan perempuan-perempuan yang membawa bayi
atau anak-anak yang mengelilingin mereka. Aku menyaksikan bahwa meski
mereka mengenakan pakaian yang sederhana, kecantikan mereka tetap
terpancar dan kecantikan itu bukan sekedar kecantikan fisik semata.
Aku
merasakan sesuatu yang aneh dalam diriku; aku merasa iri. Aku merasa
gundah melihat kengerian dan kejahatan perang yang dialami rakyat
Libanon, mereka menjadi target musuh bersama kita. Tapi aku tidak bisa
memungkiri kekagumanku melihat ketegaran, kecantikan, kesopanan dan yang
paling penting kebahagian yang tetap terpancar dari wajah kalian.
Kelihatannya
aneh, tapi itulah yang terjadi padaku, bahkan di tengah serangan bom
yang terus menerus, kalian tetap terlihat lebih bahagia dari kami (
perempuan AS) di sini karena kalian menjalani kehidupan yang alamiah
sebagai perempuan. Di Barat, kaum perempuan juga menjalami kehidupan
seperti itu sampai era tahun 1960-an, lalu kami juga dibombardir dengan
musuh yang sama. Hanya saja, kami tidak dibombardir dengan amunisi, tapi
oleh tipu muslihat dan korupsi moral.
Perangkap Setan
Mereka membombardir kami, rakyat Amerika dari Hollywood dan bukan dari jet-jet tempur atau tank-tank buatan Amerika.
Mereka juga
ingin membombardir kalian dengan cara yang sama, setelah mereka
menghancurkan infrastruktur negara kalian. Aku tidak ingin ini terjadi
pada kalian. Kalian akan direndahkan seperti yang kami alami. Kalian
dapat menghinda dari bombardir semacam itu jika kalian mau mendengarkan
sebagian dari kami yang telah menjadi korban serius dari pengaruh jahat
mereka.
Apa yang
kalian lihat dan keluar dari Hollywood adalah sebuah paket kebohongan
dan penyimpangan realitas. Hollywood menampilkan seks bebas sebagai
sebuah bentuk rekreasi yang tidak berbahaya karena tujuan mereka
sebenarnya adalah menghancurkan nilai-nilai moral di masyarakat melalui
program-program beracun mereka. Aku mohon kalian untuk tidak minum racun
mereka.
Karena
begitu kalian mengkonsumsi racun-racun itu, tidak ada obat penawarnya.
Kalian mungkin bisa sembuh sebagian, tapi kalian tidak akan pernah
menjadi orang yang sama. Jadi, lebih baik kalian menghindarinya sama
sekali daripada nanti harus menyembuhkan kerusakan yang diakibatkan oleh
racun-racun itu.
Mereka akan
menggoda kalian dengan film dan video-video musik yang merangsang,
memberi gambaran palsu bahwa kaum perempuan di AS senang, puas dan
bangga berpakaian seperti pelacur serta nyaman hidup tanpa keluarga.
Percayalah, sebagian besar dari kami tidak bahagia.
Jutaan kaum
perempuan Barat bergantung pada obat-obatan anti-depresi, membenci
pekerjaan mereka dan menangis sepanjang malam karena perilaku kaum
lelaki yang mengungkapkan cinta, tapi kemudian dengan rakus memanfaatkan
mereka lalu pergi begitu saja. Orang-orang seperti di Hollywood hanya
ingin menghancurkan keluarga dan meyakinkan kaum perempuan agar mau
tidak punya banyak anak.
Mereka
mempengaruhi dengan cara menampilkan perkawinan sebagai bentuk
perbudakan, menjadi seorang ibu adalah sebuah kutukan, menjalani
kehidupan yang fitri dan sederhana adalah sesuatu yang usang.
Orang-orang seperti itu menginginkan kalian merendahkan diri kalian
sendiri dan kehilangan imam. Ibarat ular yang menggoda Adam dan Hawa
agar memakan buah terlarang. Mereka tidak menggigit tapi mempengaruhi
pikiran kalian.
Aku melihat
para Muslimah seperti batu permata yang berharga, emas murni dan mutiara
yang tak ternilai harganya. Alkitab juga sebenarnya mengajarkan agar
kaum perempuan menjaga kesuciannya, tapi banyak kaum perempuan di Barat
yang telah tertipu.
Model
pakaian yang dibuat para perancang Barat dibuat untuk mencoba meyakinkan
kalian bahwa asset kalian yang paling berharga adalah seksualitas. Tapi
gaun dan kerudung yang dikenakan para perempuan Muslim lebih “seksi”
daripada model pakaian Barat, karena busana itu menyelubungi kalian
sehingga terlihat seperti sebuah “misteri” dan menunjukkan harga diri
serta kepercayaan diri para muslimah.
Seksualiatas
seorang perempuan harus dijaga dari mata orang-orang yang tidak layak,
karena hal itu hanya akan diberikan pada laki-laki yang mencintai dan
menghormati perempuan, dan cukup pantas untuk menikah dengan kalian. Dan
karena lelaki di kalangan Muslim adalah lelaki yang bersikap jantan,
mereka berhak mendapatkan yang terbaik dari kaum perempuannya.
Tidak
seperti lelaki kami di Barat, mereka tidak kenal nilai sebuah mutiara
yang berharga, mereka lebih memilih kilau berlian imitasi sebagai
gantinya dan pada akhirnya bertujuan untuk membuangnya juga.
Modal yang
paling berharga dari para muslimah adalah kecantikan batin kalian,
keluguan dan segala sesuatu yang membentuk diri kalian. Tapi saya
perhatikan banyak juga muslimah yang mencoba mendobrak batas dan
berusaha menjadi seperti kaum perempuan di Barat, meski mereka
mengenakan kerudung.
Mengapa
kalian ingin meniru perempuan-perempuan yang telah menyesal atau akan
menyesal, yang telah kehilangan hal-hal paling berharga dalam hidupnya?
Tidak ada kompensasi atas kehilangan itu. Perempuan-perempuan Muslim
adalah berlian tanpa cacat. Jangan biarkan hal demikian menipu kalian,
untuk menjadi berlian imitasi. Karena semua yang kalian lihat di majalah
mode dan televisi Barat adalah dusta, perangkap setan, emas palsu.
Kami Butuh Kalian, Wahai Para Muslimah!
Aku akan
memberitahukan sebuah rahasia kecil, sekiranya kalian masih penasaran;
bahwa seks sebelum menikah sama sekali tidak ada hebatnya.
Kami
menyerahkan tubuh kami pada orang kami cintai, percaya bahwa itu adalah
cara untuk membuat orang itu mencintai kami dan akan menikah dengan
kami, seperti yang sering kalian lihat di televisi. Tapi sesungguhnya
hal itu sangat tidak menyenangkan, karena tidak ada jaminan akan adanya
perkawinan atau orang itu akan selalu bersama kita.
Itu adalah
sebuah Ironi! Sampah dan hanya akan membuat kita menyesal. Karena hanya
perempuan yang mampu memahami hati perempuan. Sesungguhnya perempuan
dimana saja sama, tidak peduli apa latar belakang ras, kebangsaan atau
agamanya.
Perasaan
seorang perempuan dimana-mana sama. Ingin memiliki sebuah keluarga dan
memberikan kenyamanan serta kekuatan pada orang-orang yang mereka
cintai. Tapi kami, perempuan Amerika, sudah tertipu dan percaya bahwa
kebahagiaan itu ketika kami memiliki karir dalam pekerjaan, memiliki
rumah sendiri dan hidup sendirian, bebas bercinta dengan siapa saja yang
disukai.
Sejatinya,
itu bukanlah kebebasan, bukan cinta. Hanya dalam sebuah ikatan
perkawinan yang bahagialah, hati dan tubuh seorang perempuan merasa aman
untuk mencintai.
Dosa tidak
akan memberikan kenikmatan, tapi akan selalu menipu kalian. Meski saya
sudah memulihkan kehormatan saya, tetap tidak tergantikan seperti
kehormatan saya semula.
Kami,
perempuan di Barat telah dicuci otak dan masuk dalam pemikiran bahwa
kalian, perempuan Muslim adalah kaum perempuan yang tertindas. Padahal
kamilah yang benar-benar tertindas, menjadi budak mode yang merendahkan
diri kami, terlalu resah dengan berat badan kami, mengemis cinta dari
orang-orang yang tidak bersikap dewasa.
Jauh di
dalam lubuk hati kami, kami sadar telah tertipu dan diam-diam kami
mengagumi para perempuan Muslim meski sebagaian dari kami tidak mau
mengakuinya. Tolong, jangan memandang rendah kami atau berpikir bahwa
kami menyukai semua itu. Karena hal itu tidak sepenuhnya kesalahan kami.
Sebagian
besar anak-anak di Barat, hidup tanpa orang tua atau hanya satu punya
orang tua saja ketika mereka masih membutuhkan bimbingan dan kasih
sayang. Keluarga-keluarga di Barat banyak yang hancur dan kalian tahu
siapa dibalik semua kehancuran ini. Oleh sebab itu, jangan sampai
tertipu saudari muslimahku, jangan biarkan budaya semacam itu
mempengaruhi kalian.
Tetaplah
menjaga kesucian dan kemurnian. Kami kaum perempuan Kristiani perlu
melihat bagaimana kehidupan seorang perempuan seharusnya. Kami
membutuhkan kalian, para Muslimah, sebagai contoh bagi kehidupan kami,
karena kami telah tersesat. Berpegang teguhlah pada kemurnian kalian
sebagai Muslimah dan berhati-hatilah!